Bidadari untuk pagi
Putih awan adalah batas,
Bidadari mengirim embun pagi,
Untuk berlindung kala menjenguk ku,
Dengung dari pita suara ayam mengiringi,
Mentari beranjak menyamarkan ujud,
Engkau akhirnya tiba,
Duduk terpukau mengelus dahiku,
Bidadari mengirim embun pagi,
Untuk berlindung kala menjenguk ku,
Dengung dari pita suara ayam mengiringi,
Mentari beranjak menyamarkan ujud,
Engkau akhirnya tiba,
Duduk terpukau mengelus dahiku,
Campuran sinar
matahari dan tetesan embun,
Berikut belaianmu,
Embun pagi jugalah awan,
Batas itu menjaga agar kita terdiam,
Dalam skema tatap dalam ucap terkatup,
Waktu-waktu berlompatan,
Masuk dan pergi mengacaukannya,
Embun pagi pergi,
Bersama kokokan ayam berlalu,
Pagi ini, terbangun wajahku basah,
Sisa belaianmu,
Hanyalah ilusi
Berikut belaianmu,
Embun pagi jugalah awan,
Batas itu menjaga agar kita terdiam,
Dalam skema tatap dalam ucap terkatup,
Waktu-waktu berlompatan,
Masuk dan pergi mengacaukannya,
Embun pagi pergi,
Bersama kokokan ayam berlalu,
Pagi ini, terbangun wajahku basah,
Sisa belaianmu,
Hanyalah ilusi
9 December, 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar