Mengenai Saya

Foto saya
pribadi yang melangkah sesuai panggilan harapan..untuk berubah..disini kuas ditorehkan..dioles carut marut hidup..senang dan susah..pemikiran, harapan dan sampah kekecewaan..

Senin, 15 Oktober 2012

Reformasi transportasi publik Kota Surakarta - 1

Kota Surakarta telah memulai sebuah usaha kecil dalam pembenahan transportasi publik melalui realisasi Batik Solo Trans. Tidak sedikit cibiran terhadap bis yang telah berjalan dua tahun lamanya ini. Dari segi pelayanan yang dirasa kurang maksimal, hingga penumpangnya yang terkesan minim. Pembenahan transportasi publik ini dirasa tidak jauh berbeda dengan pelayanan angkutan umum yang saat ini ada. Perkembangan sistem modern seperti bus ber AC, Highfloor, ticketing system, juga tidak membuat serta merta pertumbuhan penumpang signifikan. Selain sistem modern tersebut, penataan melalui waktu yang tepat, dan ketertiban naik-turun penumpang di halte sungguh tidak berlaku. 

Bis biru berbatik itu nyatanya masih saja ngaret. Headway yang terjadwal 15 menit, terkadang tidak teratur. Bahkan waktu perjalanan bisa memakan waktu yang lebih panjang dari pada bus pada umumnya. Perjalanan Kartasura- Palur yang dapat ditempuh dalam dua jam menjadi lebih panjang setengah jam, bahkan lebih. Tidak ada alasan yang jelas selain pada kenyataanya adalah ngaso yang begitu lama. 

Akal-akalan dalam peraturan juga menjadi fenomena dalam pembenahan transportasi Kota Surakarta. Beberapa waktu lalu, kondektur mengaku bahwa teknologi e-ticketing tidak dapat digunakan. Terlepas benar atau tidaknya, hal tersebut patut dipertanyakan. Proses keluar masuk uang seharusnya terkontrol melalui sistem tersebut. Jika terdapat pembayaran langsung kepada kondektur, tentunya penumpang patut bertanya kemanakah larinya? Kas atau 'kantong'?

Kilas Balik

Cibiran tersebut tentunya jauh harap dari titik mulanya. Awal mula bis Batik Solo Trans ini datang berasal dari revolusi jajaran pemerintah kota terkait yang berniat membenahi transportasi Kota Surakarta. Sejumlah 15 bis didatangkan dari kementrian berstatus bantuan untuk pemerintah kota. Gayung bersambut pada Po. DAMRI yang akhirnya mau bekerjasama untuk menjalankan bis bantuan tersebut. Kerjasama dalam jangka waktu sepuluh tahun ini mengalami kerugian pada awal perjalanannya.

Kerugian tersebut tentunya dianggap wajar sebagai langkah awal dalam pembenahan transportasi Kota Surakarta. Beberapa sistem modern dibentuk untuk mendukung pembenahan transportasi publik ini. Banyaknya masyarakat yang beralih dari kendaraan pribadi menuju angkutan umum merupakan target capai pemerintah Kota Surakarta. 

Sebagai bis 'istimewa', banyak masyarakat menduga akan terjadi konflik antara bis 'istimewa' ini dengan bis yang sudah ada. Namun hal tersebut tidak langsung ditemui di lapangan. Hanya saja beberapa kondektur dari bis eksisting mengeluhkan bis Batik Solo Trans yang berjalan tidak sesuai dengan standar operasional yang berlaku. Salah satunya adalah menurunkan dan menaikkan penumpang tidak di Halte. Tentu saja, status yang ter'istimewa'kan ini memancing iri para pengusaha lain.

Seiring berjalannya waktu, Po. DAMRI tetap saja mengaku belum meraup keuntungan. Hal tersebut menimbulkan beberapa pertanyaan? Bagaimana bisa Batik Solo Trans merugi dengan status bis yang hanya tinggal menjalankan saja? Pertanyaan ini boleh dianggap wajar mengingat, bis dari Po. lain masih berjalan dan meraup keuntungan. Sementara perbedaan kualitas bus tidak usahlah dibanding rasa, cukup sekejap mata, semua sudah tahu.

Balik Kisah

Frits Olyslagers, seorang konsultan transportasi, pernah mengatakan kepada saya bahwa pemecah permasalahan finansial dapat diselesaikan dengan tiga cara; 1. Mengurangi pelayanan, 2. Meningkatkan tarif, 3. Meningkatkan efisiensi. Banyak pengusaha bus menggunakan cara pertama dalam menjalankan usaha angkutan umum, khususnya bis. Tentunya peningkatan tarif bukan solusi melainkan membuat pelanggan lari. Sementara itu efisiensi belum menjadi cara yang diambil dalam langkah pembenahan transportasi.

Sistem modern yang diadopsi oleh Batik Solo Trans sedikit banyak sudah menerapkan teori efesiensi tersebut. Mulai dari pengaturan headway, penjadwalan bis, hingga sistem bus priority yang mengutamakan perjalanan angkutan umum.