Berpaling mata
Satu, dua, lima
ratus, hingga sejuta,
Kali dan kali lagi ku rekam jejak rona darah berwarna pelangi..
Panjang tak berujung dalam nyinyir tersalur angin
Menggontaikan langkah
Berdesir melewati roma yang sensitif pada kata-kata tajam
Darah mengucur pada tubuh cinta yang terkoyak
Hidung terus menyusuri jejak tetes
Mengendus, merona tanah basah, dan lumpur yang memerah
Mata dalam otakku merekam jelas detik saat belati merobek birahi
Mengoyak nadi yang serakah menyedot darah
Mataku luka,
Satu, tiga, tujuh ratus, hingga genap sejuta kali
Mataku telah berpaling..
Jejak langkahku, Ku jilat kembali!
Kali dan kali lagi ku rekam jejak rona darah berwarna pelangi..
Panjang tak berujung dalam nyinyir tersalur angin
Menggontaikan langkah
Berdesir melewati roma yang sensitif pada kata-kata tajam
Darah mengucur pada tubuh cinta yang terkoyak
Hidung terus menyusuri jejak tetes
Mengendus, merona tanah basah, dan lumpur yang memerah
Mata dalam otakku merekam jelas detik saat belati merobek birahi
Mengoyak nadi yang serakah menyedot darah
Mataku luka,
Satu, tiga, tujuh ratus, hingga genap sejuta kali
Mataku telah berpaling..
Jejak langkahku, Ku jilat kembali!
3 February, 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar