Bait yang hilang
Masih tersisa satu bait yang
terputus,
Musabab bukan pada pensil yang patah,
Bab ini memang belum terbuka, apalagi untuk tertutup,
Kita memang sengaja membiarkannya menjanggal,
Atau kamu?
Atau kah aku?
Musabab bukan pada pensil yang patah,
Bab ini memang belum terbuka, apalagi untuk tertutup,
Kita memang sengaja membiarkannya menjanggal,
Atau kamu?
Atau kah aku?
Pelaku itu,
Menggantungkan nasib pada tali
tambang
Membiarkannya mati perlahan,
Seutas tali itu tak mudah putus,
Cepatlah putus harapku,
Putuslah, Putuslah, rapalku
Membiarkannya mati perlahan,
Seutas tali itu tak mudah putus,
Cepatlah putus harapku,
Putuslah, Putuslah, rapalku
Terasa perih bagi nasib,
Menanggung derita pada kerongkong waktu,
Sementara langit tak seraya menolong,
Menanggung derita pada kerongkong waktu,
Sementara langit tak seraya menolong,
Kita tetap tutup
mata akan hal itu,
Abai atau berpura sama saja,
Sembari itu kita berbagi sendu,
Dalam sesenggukan yang terbenam di bawah hati…
Abai atau berpura sama saja,
Sembari itu kita berbagi sendu,
Dalam sesenggukan yang terbenam di bawah hati…
9 December, 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar